Wednesday, June 5, 2013

Ita : Si Galak Pembelajar

Panggil saja Ita maka adik cantik berpipi penuh ini akan berujar "Apa?".
Dengannya, saya sering kali hampir berputus asa. Bukan, bukan karena dia tak mengerti tentang apa yang saya ajarkan tapi lebih kepada ketidaksepahaman bahasa. Saya tak mampu berbahasa sunda yang adalah bahasa ibu baginya. Dia, tentu saja mampu berbahasa indonesia, tapi tak banyak, tak lancar. Seringkali bahasa tubuh jadi andalan 
Minggu-minggu awal saya ke taman, Ita jadi anak yang paling saya hindari. Kenapa? Karena ketidakmampuan saya berbahasa sunda menyebalkan untuknya, karena seringkali apa yang dia inginkan tak mampu saya terjemahkan, setelah itu tak jarang dia jadi marah.
Galak, cuma itu yang saya tau tentang Ita awalnya. Lalu sekarang? Tenang, kami berteman baik. Dia mulai terbiasa dengan wajah bingung saya ketika dia berbahasa sunda dan saya mulai terbiasa menanyakan arti kata yang dia ucapkan kepada adik-adik lainnya demi tau apa yang dia mau.
Beberapa minggu yang lalu sebelum mulai kegiatan, saya menemuinya di tempat biasa dia berjualan. Saya ajak untuk berkumpul di bawah pohon rindang dan jawaban ini yang saya dapat "Main atau belajar? Kalau main, aku gak mau kesana tapi kalau belajar aku mau!". Tegas dan jelas. Dalam hati saya tertawa, bukan mentertawakan jawabannya yang tak biasa tapi mentertawakan diri saya karena sering berpikir untuk bermain saja di taman ketika tak mampu memikirkan materi pelajaran untuk dibawakan.
Ita, pemenang kategori "Galak" dalam Taman Harapan Award 






















Penulis, Tri Harvina

0 comments:

Post a Comment

 

Komunitas Taman Harapan Copyright © 2011 -- Template design by Brun -- Powered by Blogger