Saturday, June 15, 2013

Arul: Tarzan Kota??

Ini idola kebanyakan kakak-kakak di taman, tak kalah mempesonanya lah seperti para pria berkulit putih bermata irit yang bernyanyi (atau besar kemungkinan hanya menggerakkan bibir) sambil menari yang jadi tontonan wajib remaja masa kini. Arul selalu dinantikan kehadirannya di taman 

Dengan Arul saya mengalami kendala bahasa yang sangat, alasannya masih sama seperti adik-adik yang sebelumnya saya ceritakan dan untuk yang satu ini saya menyerah. Bahasa sunda yang diucapkan dengan artikulasi yang baik dan benar saja saya tak paham, apalagi Arul yang mengucapkannya dengan aksen cadel khas anak-anak. Saya dengan ikhlas mengibarkan bendera putih dalam hal ini.
Jangan tanya saya usianya berapa karena saya bukan cenayang yang bisa membaca pikiran. Berkali-kali saya tanya padanya tapi yah seperti biasa, kami akan berputar-puar dalam pembicaraan tak jelas karena tak mengerti satu sama lain. Yang saya tau adalah Arul berbadan kecil dan aktif sekali bergerak. Sering ketika kami berkegiatan, Arul berlari atau bermain di sekitar kami ditemani oleh beberapa kakak yang hadir. Arul memang tidak pernah serius memperhatikan materi yang sedang saya atau kakak-kakak lain sampaikan di taman tapi kehadirannya selalu mampu menambah semangat kami di taman, tak heran dia banyak penggemarnya.

Jangan heran kalau suatu saat sedang lewat, kalian melihat Arul sedang berlari atau bermain bebas di sekitar jalan seram, karena memang itu kebiasaannya. Sering saya cemas mengingat lalu lintas disekitarnya sungguh sibuk, banyak motor dan mobil berseliweran tak habis-habisnya. Tapi Arul memang hebat, tanpa takut dia terus saja bermain tak kenal lelah. Semesta memang sungguh mencengangkan menempa seseorang. Arul menjadi berteman dengan alam.

Saya memang tak begitu akrab dengannya. Sering dia lebih memilih kakak lain untuk diajak bermain ketimbang saya, kecuali saya sedang membawa makanan, hahahaa..dasar anak-anak 
Ohya, satu hal yang sungguh-sungguh mempesona saya dari Arul adalah senyumnya, bibir ditarik lebar hingga mata menyipit. Senyum yang selalu mengingatkan saya bahwa hidup itu memang berat tapi bukan intuk diberat-beratkan.

Arul, adik bertubuh kecil yang punya semangat besar.

Tri Harvina Coniwitry Saragih, 12 Juni 2013

0 comments:

Post a Comment

 

Komunitas Taman Harapan Copyright © 2011 -- Template design by Brun -- Powered by Blogger