Saturday, June 15, 2013

Ujang Dede: Si Pembagi Senyum

Pertama, maafkan saya untuk kesalahan nama. Seharusnya adik kecil ini bernama Ujang Dede. Kenapa saya salah? Kewalahan dengan terlalu banyak adik? Atau malah tidak terlalu peduli dengan nama mereka? Bukan kawan, ini karena saya hanya kenal 2 orang bernama Ujang di taman maka untuk membedakan mereka saya menambahkan "Besar" dan "Kecil" dibelakang namanya, tapi belakangan saya tau bahwa sebenarnya ada 3 Ujang, maka urutannya menjadi "Besar", "Kecil", dan "Dede". Ujang sama seperti Ita, lebih lancar berbahasa sunda, dan itu menyulitkan untuk saya. Bedanya, tidak butuh waktu lama bagi Ujang untuk memutuskan sebaiknya menggunakan bahasa tubuh saja untuk berkomunikasi dengan saya. Haleluya untuk itu 
Dengan Ujang saya tak butuh pendekatan khusus, minggu ke-3 saya ke taman, Ujang langsung menghampiri dan duduk di pangkuan saya lalu diam disana sampai pertemuan kami selesai. Entah memang karena aura penyayang-anak-kecil saya terlampau berbinar atau Ujang merasa saya cukup empuk untuk diduduki, saya tak mengerti, tapi yang saya tau adalah saya merasa nyaman. Bahkan pernah pada suatu minggu kami tidak bisa berkegiatan karena hujan deras hingga harus meneduh di teras perkantoran, sepanjang itu Ujang memegang tangan saya, antara cari perhatian atau sinyal butuh perlindungan.

Tak banyak bicara, tak cengeng seperti anak seumuran kebanyakan, dan selalu boros dengan senyuman. Itu yang saya tau betul tentang Ujang. Adik kecil yang satu ini memang tak selalu ada di taman setiap kali kami berkegiatan, tapi yang pasti setiap dia akhirnya hadir disana, banyak senyum untuk diberikan.
Ujang, pacar masa depan saya (Itu juga kalau dia sudi dengan perbedaan usia yang terbentang).




Tri Harvina Coniwitry Saragih, 6 juni 2013

0 comments:

Post a Comment

 

Komunitas Taman Harapan Copyright © 2011 -- Template design by Brun -- Powered by Blogger