Saturday, June 15, 2013

Eneng: Si Kakak Pembuat Jatuh Cinta

Adik pertama yang dipercayakan salah satu kakak di taman untuk saya ajarkan matematika dan bahasa inggris pada kunjungan perdana. Pemalu, itu kesan pertama yang saya tangkap. Dengan wajah tertunduk dan volume suara yang maha kecil, dia berbisik ingin belajar matematika. Jangankan sertifikat sebagai pengajar, kuliah saja saya tak kunjung selesai. Sempat gentar, tapi akhirnya memutuskan untuk mengakhiri ketakutan tak beralasan dengan berdamai. Di akhir pertemuan, saya berhasil tak membuatnya menangis. Sebagai informasi untukmu, menangis dan tidak menangis saya jadikan patokan keberhasilan dalam menghadapi anak-anak. Iya, absurd memang.

Oh iya, masih ingat dengan Ujang Kecil (versi saya, karena kalau versi kakak-kakak lainnya dia adalah Ujang Dede)? Neng adalah kakaknya. Mereka hanya dua orang dari lumayan banyak saudara sedarah, saya tak tau jumlah pastinya.

Bagi saya, Neng bukan hanya pedagang coet di persimpangan jalan seram. Neng lebih dari itu. Neng adalah anak kecil yang dengan tulusnya merelakan jam bermain untuk berpanas dan berhujan sambil jualan, Neng adalah kakak yang bahkan sambil berjualan pun masih sempat-sempatnya memperhatikan Ujang Kecil dan bertanggung jawab atas keselamatan adiknya. Neng adalah guru bagi saya.
Dari Neng, saya belajar banyak hal. Saya belajar bertanggung jawab, belajar menjalani hidup (yang konon katanya keras ini) dengan ikhlas, dan belajar menjadikan dunia ini sebuah taman bermain raksasa.
Satu titik penting tentang kehadiran saya di taman terjadi pada akhir pertemuan di kunjungan pertama saya. waktu itu, tanpa menengadahkan wajahnya, Neng menggenggam tangan saya dan bilang "Minggu depan datang lagi ya, kak.." Maka sah sudah, saya jatuh cinta pada mereka.
Neng, genggaman tangannya meyakinkan saya untuk terus kembali kesana.


Tri Harvina Coniwitry Saragih, 9 Juni 2013

2 comments:

Unknown said...

Serupa tapi tak sama!
Pada saya, waktu itu Neng bertanya "Minggu depan datang lagi ga, Ka?". "Iya" jawab saya.
Namun sayangnya tanggal 9 Juni itu saya berhalangan. Dan itu membuat saya merasa berhutang pada Neng untuk ketidak-hadiran saya.

Tapi esok hutang akan saya bayar!!
Dan semoga Neng masih ingat saya :)

Unknown said...

Pasti kak, kita pasti masih ingat wajah kakak, cuma kalo nama ya lupa - lupa ingat...hehe
ditunggu ya kak..:)

Post a Comment

 

Komunitas Taman Harapan Copyright © 2011 -- Template design by Brun -- Powered by Blogger