Saturday, June 15, 2013

Riki: Si Pejuang Besar

Adik yang satu ini adalah adik paling tua usianya yang masih aktif ikut berkegiatan di taman. Memang berapa usianya? Entahlah, saya pun tak pernah bertanya tapi mari simpulkan saja dari perawakannya.
Mungkin karena usia, Riki jadi seperti pemimpin kalau sedang berkumpul dengan teman-teman yang lain, tapi jangan bayangkan anak laki-laki berusia remaja yang kalau bermain lantas tak mau terima kekalahan karena cerminan itu jauh sekali darinya. Riki memang kerap jadi kepala, tapi bukan kepala yang lantas tak mau tau segala sesuatu tentang tubuh dan ekornya asal dia selamat. 

Dia kepala yang berbeda, kepala yang selalu menoleh untuk memastikan bahwa orang-orang yang mengikutinya dalam keadaan baik.

Seperti Neng yang berjualan sambil menjaga adiknya, Ujang Kecil, begitupun Riki terhadap Arul. Sering ketika bermain Arul menangis, entah karena kalah atau karena keinginannya tak terpenuhi, biasalah anak kecil. Maka kalau sudah seperti itu, Riki akan datang, menggendong Arul dan berusaha membuatnya kembali diam.

Beberapa minggu yang lalu, kami menjadwalkan belajar mata pelajaran yang akan diuji dalam ujian nasional sekolah dasar untuk dibahas, karena yang akan mengikuti UN hanya 5orang maka adik-adik yang lain bebas ingin belajar apa saja. Tepat ketika saya selesai dengan Siska beserta segala soal pecahannya, Riki mendekati saya, dia duduk disebelah saya dan...diam saja. Iya, dia hanya duduk dan sama sekali tidak berusaha membuka percakapan. Saya bertanya ada apa, dia menggeleng dan menjawab bahwa hanya ingin duduk saja, maka saya biarkan. Sungguh duduk bersebelahan dan diam saja itu rasanya tak nyaman maka saya buka percakapan, tapi Riki tak nyaman. Kemudian saya kembali diam dan memperhatikan adik-adik lain yang sedang belajar sampai kemudian dengan suara sangat kecil, muka tertunduk dan sedikit tersenyum dia bilang "Kak, kira-kira cita-cita jadi apa ya yang tidak susah?" Saya diam beberapa saat dan berusaha menebak ke arah mana pertanyaan yang Riki utarakan. 

Saya ingin membantunya untuk jadi adik yang optimis tapi juga tak ingin berbohong maka jawaban saya adalah "Tidak ada!"

Riki, untuknya saya mau menunjukkan betapa semua itu susah tapi pantas untuk diperjuangkan.

Tri Harvina Coniwitry Saragih, 14 Juni 2013

0 comments:

Post a Comment

 

Komunitas Taman Harapan Copyright © 2011 -- Template design by Brun -- Powered by Blogger